PENDAHULUAN
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor
berbasiskan infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared
kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak
memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’,
sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif
yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa
dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia
Mengapa sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja? Hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter
dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar
inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang
gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9
sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.
Jadi, ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor akan
menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh
manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga
menyebabkan material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus
listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar inframerah
pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output.
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka
sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh
manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi
panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi
lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka
tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif
dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas
berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus
pada material Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output.
Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini
dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang
inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti
sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan
objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas.Nahhh..sudah mengertikah kalian tentang cara kerja sensor PIR ?? jika sudah langsung saja kita bereksperimen dengan sensor PIR itu..
Disana terlihat kalo pin input PIR dimasukkan di pin 2 dan LED di pin 13. LED disini dijadikan sebagai output dimana nanti jika terdeteksi pergerakan maka LED akan menyala.
List Program
/* Pendeteksi Gerak Manusia dengan Sensor PIR
Gunk Celulux 2011
*/
int ledPin = 12; // pilih digital pin untuk LED
int speakerPin = 13; // pilih digital pin untuk speaker
int inputPin = 2; // pilih input pin untuk sensor PIR
int pirState = LOW; // diasumsikan tidak ada gerakan terdeteksi
int val = 0; // variable untuk membaca status pin
void setup() {
pinMode(ledPin, OUTPUT); // deklarasi LED sebagai output
pinMode(speakerPin, OUTPUT); // deklarasi speaker sebagai output
pinMode(inputPin, INPUT); // deklarasi sensor sebagai input
Serial.begin(9600);
for(int i=0;i<10;i++)
{
digitalWrite(ledPin,HIGH);
delay(500);
digitalWrite(ledPin,LOW);
delay(500);
}
}
void loop(){
val = digitalRead(inputPin); // membaca nilai input
if (val == HIGH) { // cek jika input adalah HIGH
delay(150);
if (pirState == LOW) {
digitalWrite(ledPin, HIGH); // LED menyala
Serial.println("MALING !");
pirState = HIGH;
}
} else {
if (pirState == HIGH){
// hanya memadamkan
digitalWrite(ledPin, LOW); // padamkan LED
Serial.println("Aman..Kondusif !");
// hanya memunculkan pergantian output, bukan status
pirState = LOW;
}
}
}
read more